Penerapan Model Project Based Learning (PjBL)

Situasi dan Tantangan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) aksi dua dilaksanakan pada tanggal 17 s.d. 21 Oktober 2022 di MTs Negeri 1 Pandeglang yang beralamat di Jalan Raya Labuan KM. 5,6 Kadulisung Kaduhejo Pandeglang. Madrasah ini merupakan representasi madrasah yang ada di Kabupaten Pandeglang. Dapat dikatakan, MTsN 1 Pandeglang ini adalah madrasah yang sangat diminati pelajar di Kabupaten Pandeglang, hal ini terindikasikan dengan jumlah peserta didik yang mencapai 1.016 peserta didik.

Lokasi madrasah yang strategis dan berada di dekat tengah kota, tidak lantas menjadikan siswanya memiliki keterampilan yang mumpuni dalam menulis, terutama dalam menulis puisi. Situasi umum ini tercermin dalam hasil belajar peserta didik, masih banyak peserta didik yang kesulitan dalam menulis dan menuangkan ide/gagasannya ke dalam sebuah karangan atau tulisan seperti menulis teks puisi. Selain itu, peserta didik kurang tertarik untuk menulis puisi,  kurang  terpancing  untuk  berimajinasi  dalam  menulis  puisi,  dan menganggap   menulis   puisi   itu   sulit sehingga   kurang   serius   dalam menulis  puisi. Peserta  didik kurang  antusias  mengikuti pembelajaran menulis  puisi.  Sehingga minat  dan  antusias peserta  didik terhadap  pembelajaran menulis puisi ini tergolong rendah.

Selain  masalah  di  atas, kemampuan peserta  didik dalam  menulis puisi  masih  rendah juga karena  beberapa faktor,  yakni  (1)  peserta  didik bingung menentukan  tema; (2)  peserta  didik sulit menuangkan  ide  dan perasaannya  dalam  bentuk  puisi; dan  (3)  peserta  didik  masih  kesulitan merangkai  kata-kata  agar  menjadi  puisi.

Kualitas  proses  dalam  menulis  puisi  juga  tergolong  rendah.  Ada beberapa faktor yang mengakibatkan rendahnya kualitas proses pembelajaran menulis puisi, yaitu (1) peserta didik masih kurang aktif selama pembelajaran; (2) peserta didik kurang mencermati penjelasan yang diberikan guru; dan (3) peserta didik kurang antuasis selama pembelajaran (Syamsi, 2012).

Berdasarkan masalah di atas penulis berusaha mencari solusi dengan menggunakan media  pembelajaran dan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan. Hal tersebut didorong oleh kesadaran bahwa pengajaran menulis puisi memiliki banyak manfaat. Dan praktik ini penting untuk dibagikan karena secara langsung akan berdampak pada hasil belajar peserta didik pada materi menulis puisi dan secara tidak langsung dapat berbagi pengalaman serta memotivasi rekan-rekan guru untuk berbuat yang terbaik bagi peserta didik. Oleh karena itu, pada PPL aksi 2 ini penulis untuk meningkatkan keterampilan menulis peserta didik menggunakan media gambar dan model Project Based Learning (PjBL) membuat buku antologi puisi pada siswa kelas VIII MTsN 1 Pangdeglang. Dan pengalaman praktik baik tersebut penulis tuangkan dalam best prictice Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) membuat antologi puisi dan menggunakan media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis teks puisi pada siswa kelas VIII MTsN 1 Pandeglang dengan menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi dan Refleksi).

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, tentu tidak terlepas dari tantangan-tantangan yang penulis hadapi pada pelaksanaan kegiatan PPL aksi 2. Adapun tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai tujuan agar keterampilan menulis teks puisi peserta didik kelas VIII dapat tercapai, antara lain persiapan kelas harus agak ekstra tenaga dan pengelolaan kelas secara khusus, penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan dilaksanakan, kendala teknis dan nonteknis, peserta didik belum terbiasa mengikuti pelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang ada, pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, model pembelajaran PjBL masih dirasa asing dan belum terbiasa, peserta didik masih kebingungan menuangkan ide ke dalam teks puisi, dan peserta didik masih kebingungan menulis kata/diksi yang tepat ke dalam puisi.

Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik, rekan guru sejawat, kepala madrasah, dosen pembimbing, dan guru pamong. Beberapa pihak tersebut perlu dilibatkan untuk memberikan pendapat dan masukan sebelum pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran ini guna mendukung kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam proses pelaksanaan praktik pembelajaran. Begitu juga dengan keterlibatan dosen pembimbing dan guru pamong selama video conferensi di ruang Google Meeting kelompok A Jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Muhammadiyah Malang.

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) aksi dua yang penulis laksanakan berjalan dengan cukup baik. Kegiatan belajar menggunakan model project based learning (membuat buku antologi puisi) pada materi menulis teks puisi, serta menggunakan media gambar. Enam langkah PjBL yang diterapkan dalam pembelajaran ini, yaitu

  1. Menentukan pertanyaan atau masalah utama
  2. Merencanakan proyek
  3. Membuat jadwal penyelesaian proyek
  4. Memonitor kemajuan penyelesaian proyek
  5. Mempresentasikan dan menguji hasil penyelesaian proyek
  6. Mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek

Enam langkah PjBL ini selanjutnya akan dirincikan dalam aksi perubahan yang telah dilakukan.


Aksi Perubahan

Pada tahap ini langkah-langkah yang dilakukan penulis untuk menghadapi tantangan yang ditemukan adalah:  

  1. Identifikasi masalah yang telah dianalisis berdasarkan informasi yang ditemukan dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru senior, serta kajian literatur yang didapat dari jurnal dan artikel.
  2. Menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu modul ajar, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, instrumen penilaian baik berupa rubrik penilaian dan lembar penilaian hasil produk, kisi-kisi dan lembar evaluasi sesuai dengan model dan metode pembelajaran yang relevan serta pemanfaatan teknologi yang disesuaikan dengan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge).
  3. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat dan sesuai waktu yang ditentukan.

Setelah menentukan langkah-langkah untuk menghadapi tantangan, kemudian penulis menentukan strategi yang digunakan untuk praktik pembelajaran. Strategi ini diharapkan mampu untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Strategi yang digunakan oleh penulis adalah:

  • Media Pembelajaran

Ruang lingkup media pembelajaran meliputi: bahan, alat, dan saluran yang digunakan untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar (Batubara: 2020). Pada pembelajaran kali ini, upaya yang dilakukan ialah menggunakan media yang tepat agar peserta didik mampu membuka pikirannya dalam menerima materi menulis puisi. Media ini tentu harus bersifat kontekstual, memilih media yang dekat dengan kehidupan siswa.  

Dalam penulisan puisi memang berbeda dengan jenis tulisan yang lain. Berbagai permasalahan sering muncul pada saat belajar menulis puisi, seperti sulitnya memunculkan ide dan memilih kata-kata puitis. Permasalahan ini sering muncul pada saat pembelajaran menulis puisi di MTsN 1 Pandeglang. Salah satu cara yang dapat diimplementasikan oleh guru untuk memudahkan siswa dalam menulis puisi melalui pemberian stimulus. Salah satu media yang sangat bagus sebagai stimulus adalah media visual yang berupa gambar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Dengan demikian media visual dapat diartikan sebagai alat pembelajaran yang hanya bisa dilihat untuk memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan siswa akan materi pelajaran (Daryanto, 1993).

  • Model Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran berorientasi pada guru (teacher centered approaches) yang selama ini diterapkan membuat siswa kehilangan daya nalar dan kreativitasnya. Siswa hanya menerima materi guru secara satu arah, tanpa pilihan alternatif, sehingga prinsip-prinsip ilmiah yang rasional dan objektif terabaikan. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi tidak kreatif dan tidak kritis dalam berpikir. Kehilangan daya nalar dan kreativitas dalam berpikir dan bertindak, tentu ini sebuah masalah yang perlu dicari jalan keluarnya melalui model pembelajaran baru yang lebih kreatif dan inovatif. Salah satu model pembelajaran dimaksud adalah model Project Based Learning (PjBL). Sintak-sintak pembelajaran PjBL sebagai berikut:

  1. Menentukan pertanyaan atau masalah utama

Pada tahap ini, peserta didik menyimak  contoh puisi yang disampaikan oleh guru melalui PPT, mengajukan pertanyaan berkaitan dengan puisi yang disampaikan oleh guru, menyimak penayangan PPT tentang materi teks puisi, contoh teks puisi dan bagaimana menulis teks puisi menggunakan gambar yang ditampilkan melalui PPT, serta peserta didik menentukan masalah utama dalam tayangan PPT.

Gambar 1. Peserta didik menyimak video
Gambar 2. Peserta didik berdiskusi kelompok
  • Merencanakan proyek

Pada tahap merencanakan proyek, peserta didik dibagi kedalam enam kelompok heterogen, setelah itu menerima LKPD yang diberikan oleh guru, lalu peserta didik melakukan diskusi kelompok dengan pantauan dari guru dan mencermati permasalahan dalam LKPD dan mendiskusikan dengan kelompoknya apa proyek yang akan dihasilkan serta peserta didik menyusun rencana pengerjaan tugas proyek (persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan).

Gambar 3. Guru memonitor penyelesaian proyek
  • Membuat jadwal penyelesaian proyek

Untuk menyelesaikan proyeknya, peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya untuk membuat jadwal penyelesaian proyeknya.

  • Memonitor kemajuan penyelesaian proyek

Pada tahap ke-4 ini peserta didik menulis puisi dengan menggunakan gambar sesuai struktur, dan guru mengawasi dan memonitor jalannya kegiatan siswa dalam menyelesaikan proyek. Guru juga melakukan monitoring dan bimbingan. Dan setiap peserta didik (kelompok) dipastikan mengerjakan tugas membuat teks puisi sesuai dengan struktur untuk dijadikan antologi puisi.

Gambar 4. Hasil puisi peserta didik
  • Mempresentasikan dan menguji hasil proyek

Setelah proyek yang peserta didik buat selesai, setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya ke depan kelas. Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan dan guru memberikan umpan balik atas presentasi peserta didik (berupa penilaian dan masukan).

Gambar 5. Presentasi kelompok
  • Mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek

Pada tahap akhir, peserta didik mengevaluasi dan merefleksi pengalaman selama mengerjakan proyek dan guru mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran yang sudah dilaksanakan peserta didik.


Refleksi Hasil dan Dampak

Secara garis besar kegiatan aksi ini berhasil, adapun faktor- faktor penyebabnya adalah perencanaan yang terukur, perangkat pembelajaran yang lengkap, fasilitas yang ada disekolah cukup memadai, dukungan dari kepala madrasah dan rekan-rekan guru dan kerja sama yang baik yang ditunjukan oleh peserta didik.

Ada pun beberapa kekurangan dari strategi yang dilakukan antara lain peserta didik belum terbiasa dengan model pembelajaran yang dilakukan, pengelolaan waktu karena model PjBL menghasilkan produk, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya pun memerlukan waktu, dan pengelolaan kelas perlu ditingkatkan sehingga suasana pembelajaran tetap kondusif baik saat bekerja dalam kelompok maupun saat kegiatan presentasi

Selama pembelajaran berlangsung, peserta didik terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti setiap tahapan. Dengan penggunaan model PjBL ini menjadikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, mengembangkan keterampilan berfikir, memecahkan masalah yang dihadapinya dan menghasilkan proyek ataupun produk dari diskusi. Peserta didik juga tertarik menulis puisi dengan menggunakan media gambar dan senang serta bangga puisinya akan dijadikan buku antologi puisi.

Siswa memberikan tanggapan maupun pertanyaan terkait materi yang dipelajari.  Muncul pertanyaan-pertanyaan, alasan mengapa kita harus mempelajari menulis puisi, manfaat yang didapat dengan mempelajari menulis puisi, atau bagaimana membuat buku antologi puisi.

Pemanfaatan media gambar cukup membangkitkan semangat siswa dalam menulis puisi dan memunculkan ide untuk menulis puisi. Indikator pembelajaran dapat dicapai dengan hasil yang baik. Setiap siswa berpera aktif dalam pembelajaran, ada siswa yang mengajukan pertanyaan terkait materi, siswa yang menjawab pertanyaan dari guru, siswa yang presentasi, siswa yang menanggapi presentasi, maupun siswa yang menyimpulkan hasil dan refleksi pembelajaran.

Penilaian formatif pada pembelajaran dilakukan untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen yang diberikan berupa lembar kegiatan menulis puisi. Dalam pelaksanaan pembelajaran kali ini, pesert didik telah mampu mengerjakan soal dengan baik, dengan perolehan nilai rentang 88 s.d. 100. Ada pun dalam asesmen sikap selama proses pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, pengamatan dilakukan dengan memperhatikan aspek kerja sama, tanggung jawab, dan keaktifan. Pada aspek ini, sejumlah siswa memeroleh nilai baik dan sangat baik.

Dengan demikian, penerapan model project based learning (PjBL) membuat buku antologi puisi dan menggunakan media gambar mampu meningkatkan keterampilan menulis teks puisi peserta didik kelas VIII MTs Negeri 1 Pandeglang tahun pelajaran 2022/2023.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Bahasa & Perbukuan. 2019. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Percetakan Badan Pengembangan Bahasa & Perbukuan.

Batubara, Hamdan Husein. 2020. Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.

Ngabidin, Minhajul. 2021. Pembelajaran di Masa pandemi, Inovasi Tiada Henti (Kumpulan Best Practices Inovasi Pembelajaran). Yogyakarta: Deepublish.

https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2020/03/07/media-gambar-mudahkan-menulis-puisi/


Biodata Penulis

Nurliyanti, S.Pd.

Nurliyanti, lahir di Lebak, pada bulan Juni 1987. Anak ke 3 dari 3 bersaudara. Berasal dari keluarga sederhana dan anak terakhir tak lantas menjadikannya seorang yang mudah menyerah.

Semenjak kecil suka membaca buku-buku fiksi dan menjadi guru tidak pernah direncanakan dan dicita-citakannya dulu. Tapi alhamdulillah, rencana Allah selalu yang tebaik, dan akhirnya kuliah di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.

Mendapatkan amanah sebagai ASN sejak tahun 2019, di MTs N 1 Pandeglang. Penulis senantiasa mencurahkan seluruh daya dan upaya dalam setiap kesempatan mengajar. Saat ini, penulis tercatat sebagai guru Bahasa Indonesia di MTs N 1 Pandeglang.

Tak banyak harapannya menjadi seorang guru, hanya ingin seperti namanya “Guru yang gugu dan ditiru”. Semoga bisa menjadi guru yang bisa memberikan manfaat dan pelajaran yang baik untuk peserta didik dan dapat menjadikan peserta didik yang cerdas, berhasil dan berakhlak yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *